Wednesday, May 21, 2014

Ternyata Gula Merah Lebih Sehat Dibandingkan Gula Pasir Lho !!

Gula kerap disalahkan biang kerok penyebab kegemukan. Padahal tak semua gula bersifat jahat lho. Bahkan gula kelapa atau biasa disebut gula merah ternyata lebih sehat ketimbang gula pasir.

Menurut praktisi kesehatan dan juga penulis buku kesehatan populer Handrawan Nadesul, kesalahan terbesar orang sekarang memilih gula pasir (sugar cane) ketimbang gula merah (brown sugar/gula enau/gula kelapa) sebagai pemanis.

"Gula pasir itu gula olahan, seperti halnya terigu. Keduanya karbohidrat yang diolah. Sudah terbukti gula pasir dan terigu tidak lebih menyehatkan dibanding gula merah, dan gandum," tulis Handrawan dalam laman jejaring sosialnya.

Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Atmajaya Jakarta itu menyatakan semua penyakit degeneratif bermunculan. Sebab konsumsi gula pasir dunia terus meningkat. Padahal gula alami seperti gula merah diserap usus secara berbeda, jauh lebih sempurna, dibanding penyerapan gula olahan.

"Ini termasuk pemanis buatan. Tidak semua pemanis buatan menyehatkan," jelasnya.

Hampir semua jajanan memakai pemanis buatan. Bahkan sebetulnya, ada beberapa jenis yang dilarang karena mencetuskan kanker (karsinogen).

Selain menambah banyak kejadian penyakit degeneratif, mengonsumsi gula pasir lebih banyak dapat mengakibatkan kandungannya bersenyawa dengan protein dalam tubuh membentuk AGEs (advance glycosylated endproducts). AGEs menempel pada sel-sel tubuh dan menjadikan sel lekas menua selain menurunkan kekebalan tubuh.

"Sekali lagi, apa pun alasannya, lebih menyehatkan bila memilih bukan menu olahan, melainkan menu alami. Bukan donat tapi ubi rebus. Bukan kripik kentang tapi kacang rebus. Bukan beras giling tapi beras tumbuk. Bukan bistik tapi pepes kakap. Namun masalah selalu timbul, karena kita biasanya dikalahkan oleh cita rasa nikmat di lidah," jelas Handrawan panjang lebar.

Handrawan menambahkan, orang di dunia menelan 9 kg zat tambahan dalam makanan (food additive) seperti pengawet zat warna penyedap perenyah zat lilin, yang tidak menyehatkan itu setiap tahun demi mengejar kenikmatan di 10 cm lidahnya.

0 comments:

Post a Comment